Hydraulic Pumping Unit (HPU),
Pertama dan Satu-satunya di Dunia
Pensiunan
PT. Caltex Pacific Indonesia berhasil menciptakan alat penggerak pompa sumur
minyak bumi. Alat yang menggunakan minyak hidrolik dan diberi nama Hydraulic
Pumping Unit ini konon satu-satunya di dunia. Sayang terbentur prosedural.
Gayanya
cenderung seperti seniman. Rambut panjang acak-acakan, pakai sandal, dan
penampilan yang sangat sederhana. Itulah kesan pertama kali melihat Firdaus,
ayah lima anak. Siapa nyangka kalau di balik semua itu, di tangan pria
kelahiran Solok 1950 ini, telah lahir sebuah teknologi yang cukup penting,
terutama dibidang pengeboran minyak. “Tadinya cuma karena penasaran, kok setiap
sumur kecil di bawah 450 barel, selalu ditutup. Kan sayang? Setelah saya tanya,
tenyata tidak ada pompa yang berkapasitas kecil,” cerita Firdaus tentang awal
penemuannya.
Memang,
di pertambangan minyak, selama ini hanya dikenal dua jenis pompa, yaitu beam pumping
dan submarseble. Dua pompa ini daya hisapnya berskala besar, di atas 450 barel.
Karena itu, setiap sumur yang menghasilkan minyak di bawah kapasitas kerja
pompa itu akan tutup kembali.
Kenyataan
itu, kata Firdaus yang lulusan sebuah STM di Pekanbaru, jurusan mesin,
membuatnya terpanggil untuk berbuat sesuatu. “Cuma waktu itu saya masih
terbentur dengan kesibukan sebagai karyawan Caltex,” ungkap pria yang masuk
Caltex tahun 1974 dengan posisi automotive shop mechanic di bagian light
vehicle and heavy equipment.
Berbagai
kursus dan pelatihan yang ia ikuti seperti perawatan holden HZ, rig mechanic,
modifikasi rig dan hydraulic system, perawatan mesin gas dan huft & pult,
perbaikan dan perawatan mud pump (triplex pump), dasar-dasar mesin, equipment
and basic engine, pelatihan eletrical, teknologi vibrasi, minitoring dan
optimasi, peralatan pengangkat buatan, serta beberapa lagi, membuatnya yakin bisa
menciptakan mesin untuk mengatasi sumur minyak seperti di atas. “Cuma saat itu
masih gagasan saja,” katanya.
Di
tahun 1991, Firdaus mendapat tugas sebagai welder. Pekerjaannya meliputi
jaringan pipa gas, perawatan pipa, penggantian pipa, pemasangan pipa,
pemasangan pompa angguk (beam pumping) dan memperbaiki casing di sumur
produksi.
Tiga
tahun kemudian pria keturunan Sumatera Barat ini mendapat tugas sebagai
supervisor construction. Bahkan setahun kemudian menjadi team leader, mengawasi
jalan lokasi minyak dan kontruksi, pembuatan gas booth vessel dan
sebagainya.
Dalam
sebuah rapat, Firdaus kembali tersentak ketika ia mengetahui makin banyak saja
sumur-sumur kecil yang ditutup. Saat itu juga ia melontarkan pertanyaan, kalau
saja ada pompa kecil, apa Caltex mau mempergunakannya? Karena di dunia ini
memang tidak ada pompa yang demikian, tambah Firdaus, pertanyaan itu seperti
tidak digubris oleh peserta rapat lain. “Tapi sejak itu saya membulatkan tekad,
bahwa alat yang selama ini ada dalam benak saya harus direalisasikan”.
Pensiun Muda
Tahun
1997 muncul program pensiun muda. Firdaus pun mengajukan diri dan dapat
pesangon Rp. 70 juta rupiah. “Tadinya buat modal, ternyata kurang,” ungkapnya
terbahak. Mulanya gagasan itu ia tuangkan dalam kertas dengan bentuk gambar.
Setelah dirasa sempurna, Firdaus presentasi dengan pihak Caltex yang menjadi
sasaran awal konsumen alat ciptaannya. Setelah setuju, Firdaus mulai produksi.
Ia rekrut beberapa ahli las dan mekanik. “Karena tidak ada modal, saya gandeng
PT. Buana Ambara Manunggal”.
Selama
kurang lebih sebulan, alat penggerak pompa sumur minyak bumi dengan tabung
pengangkat di tengah yang mempergunakan minyak hidrolik, jadi dan siap
dipasang. “Sejak itu dan sampai sekarang Caltex menjadi pelanggan tetap saya,” ujarnya
bangga.
Sampai
sekarang alat itu sudah mempunyai tiga generasi. Generasi pertama diberi nama
BAM F-2000 yang diproduksi sebanyak 41. Generasi kedua HNH yang kerjasama
dengan PT. Tenar Indoam Oil Service dan diproduksi sebanyak 25 unit. Sedangkan
yang mutakhir atau generasi ketiga adalah Hydraulic Pumping Unit HF&AF-
2000 yang diproduksi oleh PT.Hijriah Firdaus Rahmatullah, milik Firdaus. Selain
Caltex juga memanfaatkan alat itu, Pertamina dan Kondur Petroleum.
Supaya
diakui dan tidak dicontek, tahun 2001 Firdaus mendaftarkan penemuannya itu ke
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Kehakiman, dengan
sertifikat Hak Paten bernomor ID 009758. “Kurang lebih dua tahun saya menunggu
dan patennya baru keluar beberapa bulan lalu,” katanya.
Prosedural dan Peran Pemerintah
Sudah
hampir seratus unit alat penggerak pompa yang diproduksi Firdaus. Dari semua
itu, tak satupun yang berhasil Firdaus jual karena menggunakan sistem sewa
dengan harga US$27.000 (BAM-200), US$ 38.000 (HNH) dan US$ 44.250 untuk
generasi mutakhir. “Soal ini saya terbentur dengan prosedural. Pertambangan di
Indonesia tidak boleh membeli dan mengeluarkan anggaran yang besar tanpa
persetujuan beberapa pihak, termasuk pemerintah. Sementara saya untuk
mengurusnya tidak punya kekuatan,” ujarnya gelisah.
Dengan
sistem seperti itu, Firdaus merasa penemuannya menjadi terhambat. Padahal,
katanya, di seluruh dunia belum ada alat seperti yang diciptakannya. “Kalau
begini, bagaimana mau merambah pasar luar kalau di dalam negeri saja alat saya
masih kesulitan?”
Ia berharap peran pemerintah dalam hal ini. “Sumur di Indonesia ribuan jumlahnya. Kalau semua memakai alat produksi dalam negeri, berapa ribu orang tenaga kerja bisa terserap?” kata Firdaus.
“Kalau
buat saya pribadi rasanya sudah cukuplah. Tapi kita tidak hanya berpikir buat
kita, tapi juga generasi kita. Apa yang bisa kita sumbangkan buat mereka? Gemes
saya rasanya karena pasarnya memang sangat potensial. Sayang tidak ada
dukungan,” katanya lagi dengan semangat.
Jika
pemerintah bersedia membiayai, Firdaus mengaku bersedia menjadi bagian
produksinya. “Saya akan senang sekali jika alat ciptaan saya itu bisa di ekspor
ke luar negeri. Saya sebagai orang Indonesia sangat bangga sekali jika
karya-karya orang Indonesia bisa dijual ke mancanegara. Saya sangat
mengharapkan sekali pemerintah mau mengajak kerjasama, karena saya bisa
mempekerjakan karyawan lebih banyak lagi dari sekarang” ujar Firdaus dengan
penuh harap.
Sumber
: Majalah KINA Edisi 4 2008
http://arifh.blogdetik.com/hydraulic-pumping-unit-pertama-dan-satu-satunya-di-dunia/
http://arifh.blogdetik.com/hydraulic-pumping-unit-pertama-dan-satu-satunya-di-dunia/
Dengan hormat,
BalasHapusKami Dari PT.BINTANG SAMUDERA ASIA memperkenalkan diri sebagai Perusahaan International Freight Forwarders yang berdomisili di Jakarta dan kami siap membantu segala kebutuhan yang berhubungan dengan proses Kepabeanan. Sebagai dasar pendukung untuk memenuhi segala kebutuhan pelanggan, maka kami telah memiliki serta melengkapi beberapa izin yang di perlukan.
Project kerjasama unggulan kami seperti berikut :
• Import via Laut & Udara (dari semua negara)
• Export via Laut & Udara (ke semua negara)
• LCL / FCL
• Door to Door Delivery (semua negara)
• Port to Port (semua negara)
• Direct Flight
• Import Lisence for Undername (Legalitas untuk Consignee)
• Pengiriman Domestik Intersulair (antar pulau)
• Transportasi via Darat
• Customs Clearance Import & Export
• Import Lisence for Undername (Legalitas untuk Consignee)
• Import via Laut & Udara
• LCL / FCL, Break-Bulk & Personal Effect
• Door to Door Delivery (semua negara)
• Direct Flight (semua negara)
• Pengiriman Domestik (antar pulau)
• Transportasi via Darat
• Transfer PIB / PEB EDI System
• Pergudangan & Distribusi Logistik
Jasa Import (LCL & FCL) Murah & Cepat – Pelayanan kami (International):
1. Pengiriman borongan All In / Door To Door Service, FCL/ LCL, By Sea & Air
2. Custom Import
3. Bill Of Lading, Ocean Freight
4. Loading Container di pabrik, Pick Up Barang.
5. Warehousing, Trucking.
Kami berharap bisa memenuhi kebutuhan customer dan mampu membangun kerja sama dengan baik.
Salam Hormat
Romi Feriadi
PT. BINTANG SAMUDERA ASIAGraha Proton Jl. Jatinegara Barat No 195,Balimester,Jakarta Timur 13310 Indonesia
Phone :021 8192 442
Fax :021 2298 5667
Tel/Wa :0852 7089 6962
E-Mail :romiferiadi093@gmail.com
Website :www.bisalogistik.com